Friday 22 September 2017

Minat Peserta Didik Dalam Belajar Forex


Menumbukan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Con ADIDES 230.712 A. Pendahuluan Suatu kegiatan yang dilakukan Tidak sesuai dengan minat akan menghasilkan prestasi yang kurang menyenangkan. Dapat dikatakan bahwa dengan terpenuhinya minat seseorang akan mendapatkan kesenangan dan kepuasan batin yang dapat menimbulkan motivasi. S. C. Utami Munandar (1985: 11) menyatakan bahwa minat dapat Juga menjadi kekuatan motivasi. Prestasi seseorang Selalu dipengaruhi macam dan Intensitas minatnya. Minat menimbulkan kepuasan. Seorang Anak cenderung untuk mengulang-Ulang tindakan-tindakan yang didasari Oleh minat dan minat ini dapat bertahan Selama hidupnya. Dengan demikian, minat Belajar merupakan Faktor yang sangat penting Dalam keberhasilan Belajar Siswa. Disamping ITU minat Belajar Juga dapat mendukung dan mempengaruhi prose Belajar mengajar di Sekolah. Namun Dalam prakteknya Tidak sedikit guru Seni Budaya (Kesenian) menemukan kendala di Dalam kelas, Karena kurangnya minat Siswa Dalam pembelajaran Seni Budaya khususnya seni Rupa. Jika Hal terjadi ini, Maka prose Belajar mengajar gioco di parole akan mengalami hambatan Dalam mencapai tujuan pembelajaran. penulis pengalaman Berdasarkan, pada Saat pembelajaran berlangsung Siswa kurang bergairah Dalam mengikuti Pelajaran. Hanya sebagian kecil saja yang Siswa Bisa memahami dan mengerjakan tugas dengan Semangat. Sebagian besar Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan perasaan terpaksa atau Takut. Hal ini menyebabkan tugas yang diberikan hasilnya kurang memuaskan sehingga terkesan Asal Jadi. Jika mereka ditanya, alasannya mereka Tidak mempunyai Bakat di bidang seni atau Tidak punya Bakat menggambar. Dengan kondisi seperti ini, guru Perlu mencari upaya bagaimana menumbuhkan minat Belajar Siswa terutama Dalam pembelajaran Seni Rupa. B. Konsep Minat Belajar Pengertian minat Minat Sering dihubungkan dengan keinginan atau ketertarikan terhadap sesuatu yang Datang dari Dalam diri seseorang Tanpa ada paksaan dari luar. Il Liang Gie (1994: 28) mengungkapkan bahwa minat berarti sibuk, tertarik, atau terlibat sepenuhnya dengan Suatu kegiatan Karena menyadari pentingnya kegiatan ITU. Menurut Slameto (Dalam Djaali 2006: 121) minat Adalah rasa Lebih Suka dan rasa keterikatan pada Suatu aktivitas Hal Atau, Tanpa ada yang menyuruh. Sedangkan menurut Crow e Crow (Dalam Djaali 2006: 121) mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, Benda, kegiatan, pengalaman Yang dirangsang Oleh kegiatan ITU sendiri. Pengertian Belajar Ada beberapa definisi yang dikemukakan Oleh para Ahli tentang Belajar, pada umumnya mereka memberikan penekanan pada Unsur perubahan dan pengalaman. Menurut Witherington (Dalam Sukmadinata 2007: 155) menyatakan bahwa Belajar merupakan perubahan Dalam kepribadian, Yang dimanifestasikan sebagai pola respon yang Baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan. Crow e Crow (Dalam Sukmadinata 2007: 155) mengemukakan bahwa Belajar Adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap Baru. Sedangkan menurut Hilgar (1962: 252) menjelaskan bahwa Belajar Adalah Suatu prose di mana Suatu perilaku Muncul atau berubah Karena adanya respon terhadap sesuatu situasi. Berdasarkan penekanan Unsur pengalaman tentang definisi Belajar dikemukakan para Ahli, Antara Lain menurut Di Vesta e Thompson (1970: 112) menyatakan bahwa Belajar Adalah perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai Hasil Dari pengalaman. Gage e Berliner (1970: 256) mengemukakan bahwa Belajar Adalah Suatu prose perubahan tingkah laku yang Muncul Karena pengalaman. menurut Sedangkan Hilgard (1983: 630), mengemukakan bahwa Belajar dapat dirumuskan sebagai perubahan perilaku yang brelatif permanen yang terjadi Karena pengalaman. C. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat Belajar Minat Belajar peserta Didik sangat menentukan keberhasilannya Dalam prose Belajar. Ada beberapa Faktor yang mempengaruhinya. Faktor-Faktor tersebut bersumber pada dirinya dan Luar dirinya atau lingkungannya Antara lain berikut sebagai: Faktor Dalam diri Siswa, Yang terdiri Dari. Aspek jasmaniah, mencakup kondisi fisik atau Kesehatan jasmani dari individu Siswa. Kondisi fisik yang prima sangat mendukung keberhasilan Belajar dan dapat mempengaruhi minat Belajar. Namun Jika terjadi gangguan Kesehatan pada fisik terutama indera penglihatan dan pendengaran, otomatis dapat menyebabkan berkurangnya minat Belajar pada dirinya. (Kumpulan Tugas Sekolahku) Aspek Psikologis (latihan), menurut Sardiman (1994: 44) Faktor psikologis meliputi notare, i pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berfikir, Bakat, motivo dan. Pada pembahasan berikut Tidak semua Faktor psikologis dibahas yang, tetapi Hanya sebagian saja yang sangat berhubungan dengan minat Belajar. Faktor dari luar Siswa, meliputi: Keluarga, hubungan meliputi antar Keluarga, Suasana Lingkungan rumah, dan keadaan Ekonomi Keluarga. Sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, sarana dan prasarana Belajar, Sumber-Sumber Belajar, supporti pembelajaran, hubungan Siswa dengan temannya, guru-gurunya dan staf sekolahserta berbagai kegiatan kokurikuler. Lingkungan Masyarakat, meliputi hubungan dengan Teman bergaul, kegiatan Dalam Masyarakat, dan Lingkungan Tempat tinggal. Dari uraian di ATAS dapat dipahami bahwa Faktor-faktor dari diri Siswa dan dar Luar Siswa saling berkaitan Dalam menumbuhkan minat Belajar. Jika Faktor-faktor tersebut Tidak mendukung mengakibatkan kurang atau hilangnya minat Belajar Siswa. Kurang atau hilangnya minat Belajar Siswa disebabkan Oleh banyak hal yang Secara Tidak langsung dapat mempengaruhi pencapaian Hasil Belajar. Menurut JT. Loekmono (1985: 97), Faktor-Faktor yang menyebabkan kurang atau hilangnya minat Belajar sisbwa Adalah sebagai berikut. D. Faktor-faktor yang dapat menumbuhkan minat Belajar Beberapa Ahli Pendidikan berpendapat bahwa cara yang palizzata efektif untuk membangkitkan minat pada Suatu subyek yang Baru Adalah dengan menggunakan minat-minat Siswa yang ada Telah. Menurut Tanner e Tanner (1975) menyarankan agar para pengajar berusaha membentuk minat-minat Baru pada Siswa. Hal ini Bisa dicapai melalui Jalan memberi Informasi pada Siswa tentang Bahan yang akan dismpaikan dengan menghubungkan Bahan Pelajaran yang Lalu, kemudian diuraikan kegunaannya di masa yang akan Datang. Roijakters (1980) berpendapat bahwa hal ini biasa dicapai dengan cara menghubungkan Bahan Pelajaran dengan Berita-Berita yang sensasional, Yang Sudah diketahui Siswa. Harry Kitson (Dalam Il Liang GIE 1995, 130) mengemukakan bahwa ada dua Kaidah tentang minat (le leggi di interesse), Yang berbunyi. Untuk menumbuhkan minat terhadap Suatu mata Pelajaran, usahakan memperoleh keterangan tentang Hal ITU Untuk menumbuhkan minat terhadap Suatu mata Pelajaran, lakukan kegiatan Yang menyangkut ITU Hal. Minat Belajar Akan tumbuh apabila kita berusaha mencari berbagai keterangan selengkap mungkin mengenai mata Pelajaran ITU, umpamanya arti penting atau pesonanya dan Segi-Segi lainnya yang mungkin menarik. Keterangan ITU dapat diperoleh dari Buku pegangan. ensiklopedi, guru Dan Siswa anziano Yang tertarik atau berminat pada mata Pelajaran ITU. Disamping ITU Perlu dilakukan kegiatan yang berhubungan dengan mata Pelajaran ITU, misalanya pada mata Pelajaran Seni Rupa usahakan mengikuti APA yang Harus dilakukan apakah dengan menggambar atau melukis. Dengan Langkah-Langkah ITU minat Siswa terhadap mata Pelajaran ITU tumbuh akan. JT. Loekmono (1985: 98), mengemukakan bahwa cara-cara untuk menumbuhkan minat Belajar pada diri Siswa Adalah sebagai berikut. Periksalah kondisi jasmani Anak, untuk mengetahui apakah Segi ini yang menjadi sebab. Gunakan metode yang bervariasi dan mezzi pembelajaran yang menarik sehingga dapat merangsang Anak untuk Belajar Menolong Anak memperoleh kondisi Kesehatan yang mentale Lebih Baik. Cek pada orang atau guru-guru lain. apakah sikap Dan tingkah laku tersebut Hanya terdapat pada Pelajaran Saudara atau Juga ditunjukkan di kelas rimasto ketika diajar Oleh guru-guru lain. Mungkin Lingkungan rumah Anak kurang mementingkan Sekolah dan Belajar. Dalam hal ini orang-orang di rumah Perlu diyakinkan akan pentingnya Belajar Bagi Anak. (Kumpulan Tugas Sekolahku) Cobalah menemukan sesuatu hal yang dapat menarik perhatian Anak, atau tergerak minatnya. Apabila minatnya tergerak, Maka minat tersebut dapat dialihkan kepada kegiatan-kegiatan Lain di Sekolah. Dari beberapa pendapat yang Telah dikemukakan dapat dipahami bahwa banyak sekali Faktor yang dapat menumbuhkan atau membangkitkan minat Belajar Bagi Siswa. Tinggal bagaimana upaya yang Harus kita lakukan sebagai seorang guru Dalam memecahkan masalah ini, sehingga Siswa terbantu untuk menemukan minatnya Dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang memiliki karakter Yang Berbeda-Beda memerlukan penanganan yang Berbeda pula, termasuk Dalam Hal menumbuhkan minat belajarnya. Dengan adanya upaya dari guru Dan pihak rimasto Dalam menumbuhkan minat Belajar Bagi Siswa, diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang akhirnya tertuju pada keberhasilan Belajar Siswa. Penutup Minat Belajar merupakan salah Satu komponen yang berpengaruh terhadap keberhasilan Belajar. Untuk menumbuhkan minat Belajar pada diri Siswa, terlebih dahulu Kita Harus memperhatikan APA yang menjadi Latar belakang yang menyebabkan berkurang atau bahkan hilangnya minat Belajar. Setelah itu kita Baru mengambil Langkah-Langkah APA yang Harus kita lakukan untuk menumbuhkan minat Belajar pada Diri Siswa. Dengan demikian upaya untuk menumbuhkan minat Belajar sesuai dengan sasarannya. Dari uraian yang Telah dipaparkan Di ATAS, Maka dapat Kita Tarik beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan upaya menumbuhkan minat Belajar pada peserta Didik. Pertama, pahami dan kenali terlebih dahulu kondisi fisik dan psikologis Siswa. Kedua, gunakan Teknik dan metode yang bervariasi Dalam penyajian pembelajaran Materi. Ketiga, i media penggunaan pembelajaran hendaknya dapat merangsang Siswa untuk tertarik ikuti Serta Dalam pembelajaran. Keempat, pahami kondisi Lingkungan Keluarga, Masyarakat, dan Sekolah sehingga kita dapat mencari Jalan keluar Dalam menumbuhkan minat Belajar Siswa. Rujukan Arsyad, Azhar. 2007. media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Munandar, S. C. Utami. 1985. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah: Petunjuk bagi Para Guru dan Orang Tua. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Sardiman, AM.1992. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar: Pedoman bagi Guru dan Calon Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Djaali, H. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Gie, Il Liang. 1995. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Liberty. Loekmono, JT. 1985. Bimbingan Bagi Anak Remaja yang bermasalah. Jakarta: CV. Rajawali. Sunday, 15 aprile 2012 1komentar Minat Adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan melakukan kegiatan dengan sungguh-sungguh disertai dengan rasa Senang. Oleh Karena itu seorang guru yang berhasil Dalam melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik Adalah guru yang mampu memberikan rangsangan kepada peserta Didik, agar ia berminat untuk mengikuti prose Belajar mengajar tersebut. Untuk mengetahui apakah peserta Didik berminat Dalam Belajar atau Tidak dapat Visualizzati di recente dari beberapa indicatore. Peserta Didik yang memiliki Belajar minat yang dapat Tinggi dikenali melalui prose pembelajaran yaitu. 2. p erhatian Dalam Belajar 3. un ntusias melakukan kegiatan dan mengerjakan tugas yang diberikan dengan rasa senang dan sungguh-sungguh. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, Adalah minat kecenderungan hati yang Tinggi terhadap sesuatu. Menurut Slameto (2003: 57), 8220minat Adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan8221. Hal yang sama Oleh diungkapkan Winkel (Dalam Hidayat, 2006: 2), 8220minat merupakan kecenderungan yang agak menetap Dalam diri subjek, sehingga ia MERASA tertarik pada Suatu bidang atau Hal-hal tertentu, dan MERASA senang berkecimpung di Dalam bidang atau Hal tersebut. 8221 Minat merupakan Faktor yang sangat menentukan Dalam keberhasilan Belajar seseorang (Shaffat, 2009: 47). Karena begitu pentingnya Peran minat Dalam kehidupan seseorang, sehingga minat nantinya akan mempunyai dampak yang besar terhadap sikap dan prilaku seseorang. Seseorang yang mempunyai minat yang Tinggi terhadap sesuatu aktivitas atau kegiatan tertentu baik ITU yang berbentuk permainan ataupun pekerjaan maka ia akan berusaha keras untuk Belajar dan Aktif Dalam aktivitas tersebut dibandingkan dengan orang yang mempunyai minat yang rendah terhadap aktivitas atau kegiatan. Kemudian Hurlock (Dalam Hidayat, 2006: 2) menjelaskan Juga bahwa semua minat mempunyai dua Aspek diantaranya Adalah sebagai berikut: 1. un Spek kognitif, yaitu Aspek Yang dikembangkan seseorang mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Aspek ini berkembang dari pengalaman Pribadi dan APA yang dipelajari di rumah, di Sekolah, dan di Masyarakat, Serta dari berbagai Jenis massa media. 2. un afektif Spek, yaitu konsep Yang membangun Aspek kognitif yang dinyatakan Dalam sikap yang ditimbulkan minat Minat yang terdiri Aspek kognitif dan Aspek afektif dapat berkurang dan bertambah sebagaimana yang diungkapkan Oleh Crow bahwa seseorang ITU Hanya memiliki sangat minat sedikit Dari bawaannya. Pengalaman Yang bermacam-macam sebagai Hasil pengamatan Lingkungan dapat menyebabkan minat ITU berkembang dan berkurang. Karena minat merupakan salah Satu Faktor yang penting yang ada Harus Dalam diri manusia, sehingga Tanpa minat terhadap sesuatu, seseorang Tidak akan merasakan adanya kepuasan. Ini minat berarti merupakan Daya dorong untuk pencapaian sesuatu dan pada akhirnya akan membentuk pola Hidup manusia. Bahkan dapat dikatakan bahwa keberhasilan dan perkembangan Hidup manusia ITU sebagian besar ditentukan Oleh minatnya. Cara Yang palizzata efektif untuk membangkitkan minat peserta Didik pada Suatu objek atau Pelajaran yang Baru menurut slameto (2003: 180), Adalah dengan menggunakan minat-minat peserta Didik yang ada Telah. Misalnya peserta Didik menaruh minat pada Olahraga balap mobil. Sebelum mengajarkan Gerak, guru dapat menarik perhatian peserta Didik dengan menceritakan sedikit balap mobil yang Baru Saja berlangsung. Kemudian Materi diarahkan sedikit demi sedikit ke Pelajaran sesungguhnya. Menurut Tanner (Dalam Slameto 2001: 181), metode Yang Bisa dilakukan untuk membangkitkan minat peserta Didik Adalah membentuk minat-minat baru dengan cara memberikan Informasi pada peserta Didik mengenai manfaat materi Pelajaran yang akan diberikan. Sedangkan Rooijakkers (Dalam Slameto, 2003: 181) Alternatif memberikan rimasto, yaitu dengan cara menyampaikan Suatu Berita sensasional yang Sudah diketahui kebanyakan peserta Didik. Misalnya Dalam mempelajari tentang Fluida, Maka dikaitkan dengan peristiwa Akan dihukumnya Archimede, Jika Tidak dapat mengetahui keaslian Bahan Baku dari mahkota raja. Pada prose pembelajaran minat Tidak Muncul dengan sendirinya, Akan tetapi banyak Faktor yang dapat mempengaruhinya. Beberapa Faktor yang dapat mempengaruhi minat Belajar peserta Didik, yaitu: (1) motivasi, (2) prose Belajar, (3) Bahan Pelajaran dan sikap guru, (4) Keluarga, (5) pergaulan Teman, (6) Lingkungan, dan ( 7) fasilitas. beberapa Berdasarkan sebelumnya uraian. dapat disimpulkan bahwa minat Belajar Fisika merupakan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan melakukan kegiatan dengan sungguh-sungguh yang disertai dengan rasa senang ditandai dengan beberapa Indikator. 1. Ketertarikan yang ditandai dengan partisipasi Dalam pembelajaran dan kesegeraan Dalam menyelesaikan dan mengumpulkan tugasPR. 2. Kesukaansenang yang ditandai bergairah dengan metode mengajar yang digunakan guru Dan berinisiatif memahami materi Pelajaran. 3. Perhatian yang ditandai dengan konsentrasi pada Saat pembelajaran berlangsung dan ketelitian Dalam mengerjakan tugas.

No comments:

Post a Comment